Judul: Dear Sister
Penulis: Rosemerry
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2015
Sinopsis:
Pernah gagal meraih impiannya menjadi dokter membuat Aruna menjadi kakak yang suka mengatur di mata Nayla. Memang tujuan Aruna itu baik, tapi bagi Nayla tindakan Aruna itu menyebalkan. Segala hal yang ingin Nayla lakukan selalu diatur-atur oleh Aruna. Bahkan dalam pemilihan ekskul pun.
Karena jengkel dengan Aruna, Nayla memilih ekskul Pecinta Alam–karena ada Yulian, cowok ganteng gebetannya juga sih–dan ekskul Olimpiade Biologi untuk membuktikan bahwa dirinya tak kalah dengan Aruna. Tapi kegiatan pertama hiking membuat Nayla menyadari bahwa pecinta alam bukanlah tempatnya. Dia sadar apa yang dikatakan Aruna itu benar.
Namun meski demikian Nayla masih tetap menganggap Aruna menyebalkan. Soalnya Aruna seolah mengekang hidupnya. Dia menganggap Nayla tak tahu apa-apa tentang hidup. Tentu saja Nayla marah. Dia marah balik mengatai hidup Aruna menyedihkan karena menyukai pacar sahabatnya sendiri. Hubungan kedua saudari itu makin meruncing saat Yulian menyatakan cinta pada Aruna.
Bagaimanakah akhir persaudaraan Aruna dan Nayla?
Review:
Baiklah saya akan mencoba mereview novel ini. Pertama kali dari sisi kelebihannya:
Pertama, mengenai cover gagasmedia tidak perlu diragukan lagi. Cover ini sudah sangat mewakili isi ceritanya. Jadi pembaca tidak akan merasa tertipu oleh keapikan covernya.
Kedua, untuk penulis debut, Rosemerry berhasil menyajikan cerita yang berbeda. Dia memilih memperlihatkan pada banyak orang tentang hubungan dua orang saudari. Dan untuk idenya ini saya ancungin jempol. Disaat penulis banyak terseret arus, Merry berusaha mencari celah dengan ide cerita yang berbeda, ya meski ide ini sudah pernah diangkat penulis lain.
Ketiga, gaya berceritanya sangat baik. Mengalir. Berhasil membawa saya hanyut dan gregetan pada beberapa bagian. Selain itu dalam penggambaran setting, penulis berhasil memperlihatkan visualisasinya di otak saya. Nuasa Jogjanya kental sekali.
Keempat, satu jempol lagi untuk pembentukan karakternya. Semua karakter kuat. Terutama 2 tokoh utama. Tapi yang mencuri perhatian saya malah karakter Wangga. ^^
Selanjutnya kelemahan dari novel ini:
Pertama, adalah hal teknis pengetikan. Biasalah typo di beberapa kata.
Kedua, eksekusi penyelesaian konfliknya terlalu cepat dan sederhana. Seolah dipermudah. Jadi klimaks yang berhasil dibangun jadi hambar karena penutupnya yang kurang apik.
Dari poin-poin di atas, saya menyematkan 3,5 dari 5 bintang untuk novel debut Rosemerry ini. Semoga ke depannya, penulis bisa berkarya lebih baik lagi. ^^